SEMANGAT MENEMBUS LANGIT
00:52
By
metrik
0
comments
Gelombang kehidupan masa kini sangat bising dengan berlomba-lombanya orang berburu harta. Yang tak lain mayoritas para pemain didalamnya adalah orang elit metropolitan yang cuwek akan statusnya sebagai insan beragama dengan segala sifat keserakahannya. Sedang golongan minoritas dihuni oleh kaum pinggiran yang hanya duduk sebagai penonton saja. Hingga kadang timbul anggapan “ Yang Kaya Semakin Berkuasa, Yang Melarat Semakin Sekarat”.
Namun Jika tendensi kita adalah insan yang patuh akan perintah Tuhan-Nya(Allah), andai kita diposisikan sebagai penonton(kaum pinggiran) maka tak perlu cemas dan bersedih. Islam mengajarkan bahwa keutamaan itu bukan hanya semata-mata karena nilai material. Namun dalam islam keutamaan itu karena ilmu dan amal yang mungkin pernah disinggung oleh penulis(kang oki) dengan coretan-coretan penanya dalam edisi buletin yang pernah diterbitkan.
Maka dari itu bersemangatlah wahai para pencari ilmu dalam melakoni penggemblengan yang akan penuh dengan sejuta cobaan dan ujian. Dalam hal ini khususnya kang-kang pondok dan mbak-mbak pondok (santri) yang sedang mengangsu ilmu dalam dunia pesantren. Jangan sampai tersugesti dengan gemerlap cahaya hitam dunia yang mensutradarai kalian semua untuk ber-akting sebagai aktris pemeran antagonis. Hingga pada akhirnya bibit yang sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perawatan untuk penantian panen, malah menjadi hama yang merusak.
Lebih detailnya jangan sampai boyong jika belum saatnya hanya karena iming-iming duniawiyah saja. Disini maka harus dipupuk rasa semangat yang besar untuk mengarungi derasnya ombak yang mengombang-ambingkan kita dalam perjalanan kita menuju keutamaan. Jika seseorang telah dikaruniai semangat besar, maka dia akan berjalan diatas keutamaan, dan menaiki tangga derajat yang tinggi. Semangat adalah pusat penggerak, dan yang mengawasi organ-organ tubuh dalam kinerjanya.
Semangat merupakan bahan bakar jiwa dan kekuatan yang berkobar-kobar, yang akan menggerakan para pemiliknya untuk melompat cukup tinggi, dan memburu nilai-nilai kemuliaan. Semangat yang besar akan mendatangkan kebaikan yang tak terhingga, tentunya dengan ijin Allah. Karena dengan begitu Anda bisa naik tangga kesempurnaan. Urat nadi Anda akan teraliri darah ksatria, dan terdorong ke wilayah ilmu yang menjadi objek dalam penggemblengan di pesantren. Dengan menghiasi diri dengan semangat yang besar, maka semua perbuatan yang tak berharga akan tersingkirkan.
Dan dengannya pula, pohon yang menghasilkan kehinaan dan kerendahan bahkan akan tercabut sampai ke akar-akar dengan sendirinya. Seseorang dengan semangat besar dan tegar, tidak pernah gentar menghadapi keadaan bagaimanapun. Sedangkan orang yang kehilangan semangat akan mudah gentar, dan ibarat dengan lontaran argumentasi lemah saja, mulutnya sudah terkunci diam seribu bahasa.
Dan satu hal yang mungkin bisa menjadi acuan dari coretan-coretan penulis untuk mengapresiasikan dalam selembar kertas yaitu perkataan yang tak asing bagi telinga sntri-santri yaitu
من جد و جد
Namun Jika tendensi kita adalah insan yang patuh akan perintah Tuhan-Nya(Allah), andai kita diposisikan sebagai penonton(kaum pinggiran) maka tak perlu cemas dan bersedih. Islam mengajarkan bahwa keutamaan itu bukan hanya semata-mata karena nilai material. Namun dalam islam keutamaan itu karena ilmu dan amal yang mungkin pernah disinggung oleh penulis(kang oki) dengan coretan-coretan penanya dalam edisi buletin yang pernah diterbitkan.
Maka dari itu bersemangatlah wahai para pencari ilmu dalam melakoni penggemblengan yang akan penuh dengan sejuta cobaan dan ujian. Dalam hal ini khususnya kang-kang pondok dan mbak-mbak pondok (santri) yang sedang mengangsu ilmu dalam dunia pesantren. Jangan sampai tersugesti dengan gemerlap cahaya hitam dunia yang mensutradarai kalian semua untuk ber-akting sebagai aktris pemeran antagonis. Hingga pada akhirnya bibit yang sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perawatan untuk penantian panen, malah menjadi hama yang merusak.
Lebih detailnya jangan sampai boyong jika belum saatnya hanya karena iming-iming duniawiyah saja. Disini maka harus dipupuk rasa semangat yang besar untuk mengarungi derasnya ombak yang mengombang-ambingkan kita dalam perjalanan kita menuju keutamaan. Jika seseorang telah dikaruniai semangat besar, maka dia akan berjalan diatas keutamaan, dan menaiki tangga derajat yang tinggi. Semangat adalah pusat penggerak, dan yang mengawasi organ-organ tubuh dalam kinerjanya.
Semangat merupakan bahan bakar jiwa dan kekuatan yang berkobar-kobar, yang akan menggerakan para pemiliknya untuk melompat cukup tinggi, dan memburu nilai-nilai kemuliaan. Semangat yang besar akan mendatangkan kebaikan yang tak terhingga, tentunya dengan ijin Allah. Karena dengan begitu Anda bisa naik tangga kesempurnaan. Urat nadi Anda akan teraliri darah ksatria, dan terdorong ke wilayah ilmu yang menjadi objek dalam penggemblengan di pesantren. Dengan menghiasi diri dengan semangat yang besar, maka semua perbuatan yang tak berharga akan tersingkirkan.
Dan dengannya pula, pohon yang menghasilkan kehinaan dan kerendahan bahkan akan tercabut sampai ke akar-akar dengan sendirinya. Seseorang dengan semangat besar dan tegar, tidak pernah gentar menghadapi keadaan bagaimanapun. Sedangkan orang yang kehilangan semangat akan mudah gentar, dan ibarat dengan lontaran argumentasi lemah saja, mulutnya sudah terkunci diam seribu bahasa.
Dan satu hal yang mungkin bisa menjadi acuan dari coretan-coretan penulis untuk mengapresiasikan dalam selembar kertas yaitu perkataan yang tak asing bagi telinga sntri-santri yaitu
من جد و جد
0 comments: