Khotbah Imam Besar Katolik Ortodoks Ini Benar-Benar Menggemparkan
22:03
By
metrik
0
comments
Umat Islam akan segera merayakan Idul Adha. Di seluruh dunia, umat Islam akan melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih qurban. Sedangkan di Makkah, jutaan umat Islam berhimpun menjadi satu dalam ibadah haji yang tak terganggu meskipun ada musibah yang mengakibatkan 107 jamaah haji meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Ketertiban
dalam ibadah, pengorbanan dan kemuliaan akhlak umat Islam ternyata menjadi
perhatian tersendiri bagi Imam Besar Katolik Ortodoks Rusia Dmitri Smirnov.
Dalam sebuah khotbahnya, ia meminta jemaat Katolik Ortodoks untuk belajar dari
umat Islam yang jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu dan diprediksi
akan menjadi agama terbesar di Rusia.
Lihatlah,
ketika umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tak seorangpun berani
melewati mereka. Sebab di seluruh dunia, masjid-masjid dan jalan-jalan kota
dipadati ribuan umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.Saksikanlah,
jutaan umat manusia beribadah dengan sangat teratur dan merapikan barisan tanpa
perlu diatur-atur. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus diperintah.
Lalu di
mana kalian bisa melihat pemeluk Kristen seluruh dunia, bisa beribadah bersama?
Kalian tidak akan pernah bisa melihatnya karena hal itu tidak akan dijumpai
dalam Kristen hari-hari ini.
Lihatlah,
orang Muslim itu sering membantu dengan suka rela tanpa mengharap imbalan, tapi
pemeluk Kristen malah sebaliknya.
Tanyakanlah
pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita lumpuh yang berada di gereja itu).
Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim sering menyediakan jasa
transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Moskow. Dan setiap kali wanita
tua itu ingin memberinya upah, pengemudi Muslim tersebut selalu menolaknya
dengan alasan bahwa Islam melarang mengambil upah pada wanita lansia, jompo,
fakir miskin dan anak-anak yatim.
Dengarkanlah
persaksiannya, padahal wanita tua itu bukan ibu atau kerabatnya, tapi pengemudi
Muslim mengatakan dalam Islam wajib menghormati orang yang lebih tua, apalagi
orang tua yang lemah dan tak berdaya.
Keikhlasan
pribadi pengemudi Muslim tersebut tidak ada ditemukan dalam pemeluk Kristen
yang mengajarkan kasih, tapi pengemudi Kristen bisa tanpa belas kasih meminta
upah atas jasa transportasinya pada wanita tua itu. Dia mengatakan layak
mendapat upah karena itu adalah profesinya sebagai jasa transportasinya.
Seorang
Muslim justru lebih dekat dengan Sang Mesiah, tapi orang Kristen hanya ingin
uang. Apakah kalian tidak merasakan?
Bagaimana
dalam prosesi penebusan dosa, siapa saja harus membayar kepada pendetamu, entah
itu miskin atau manula, wajib memaharkannya sebagai ritual pengampunan
dosa.Saksikan juga, seorang Muslim tidak tertarik untuk mngambil upah pada
orang-orang lansia. Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan
barang-barang serta belanjaan wanita tua itu. Sampai sang wanita tua itu hendak
berdoa ke gereja, sang pengemudi Muslim setia antar jemput wanita tua itu.
Inilah
mengapa saya mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik mayoritas pemeluk
Islam dan negeri ini akan menjadi milik Islam. Kalian lihat pribadi yang
berbudi luhur dan santun, mampu membuat dunia tercengang, ternyata akhlak
Muslim lebih mulia daripada jemaat Kristen.
Kalian
mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agama teroris, tapi itu hanya isu
belaka yang pada kenyataannya umat Islam lebih mengedepankan tata krama serta
kesopanan.
Walau
mereka di fitnah sebagai teroris, tapi populasi jumlah mualaf di Eropa dan
Rusia makin ramai berdatangan ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk
Islam, karena para mualaf tahu betul bahwa Islam tidak sekejam yang dunia
tuduhkan.
Sekarang
dan selamanya, masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam. Di masa depan
adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihat populasi Muslim di Rusia, telah
berjumlah 23 juta dan pemeluk Kristen mengalami penurunan menjadi 18 juta, lalu
sisa yang lainnya masih tetap komunis.
Ini
sebuah fakta bahwa Islam sekarang menjadi agama terbesar di Rusia. Di utara
bekas pecahan negara Uni Soviet mayoritas Muslim yaitu Republik Chechnya,
Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan. Lalu umat Islam telah
menjamah di kota-kota besar Rusia termasuk Moskow.
Ketika
mengakhiri khotbah itu, mata Dmitri Smirnov terlihat berkaca-kaca. Sementara
sebagian jemaatnya tak kuasa menahan air mata. Sebagiannya mungkin mereka
merasa telah keliru menilai umat Islam, mungkin sebagiannya lagi merasa gelombang
Islam di Rusia tak bisa lagi ditahan. Tapi yang pasti, khotbah yang beredar
sejak beberapa tahun lalu itu menunjukkan betapa akhlak mulia umat Islam
membuat non muslim takjub dan hormat. [Siyasa/Tarbiyah.net]
Kutipan
singkat khotbah Dmitri Smirnov tersebut telah dimuat di World Bulletin pada
tahun 2014.
0 comments: